Teori Sibernetik
Teori
sibernetik ini merupakan teori yang masih baru jika dibandingkan dengan teori
behavioristik, konstruktivisme, humanistic, dan teori belajar kognitif. Dalam teori ini hampir sama dengan teori
kognitif yang mementingkan proses belajar dibandingkan hasil belajar. Proses belajar
memang penting, tapi dalam teori ini system informasi yang akan dipelajari oleh
siswa lebih penting.
Pengertian Sibernetik
Sibernetik
berasal dari kata ‘Cybernetic’ yang
artinya system control dan komunikasi yang memungkinkan adanya feedback atau umpan balik. Menurut M.R.Abror
mendefinisikan Cybernetic merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempersoalkan
prinsip pengendalian dan komunikasi yang diterapkan dalam fungsi organism atau
mesin yang majemuk, dalam hal ini sering disinonimkan dengan umpan balik. Teori
sibernetik berjalan seiring perkembangan teknologi. Menurut teori sibernetik,
belajar adalah pengolahan informasi. Tidak ada suatu proses belajar yang ideal
untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Cara belajar sangat
ditentukan oleh system informasi (penyampaian materi). Setiap siswa memiliki
cara yang berbeda dalam mempelajari suatu informasi yang sama.
Teori
sibernetik berkembang melalui pendekatan-pendekatan yang dikembangkan oleh
Robert Gagne, Gage dan Berliner, Biehler, Snowman, Baine dan Tennyson. Teori belajar
sibernetik berorientasi pada pemrosesan informasi yaitu bagaimana kecakapan
siswa dalam memproses informasi dan cara memperbaiki kecakapan dalam menguasai
materi sehingga dapat digunakan acuan dalam pembelajaran siswa yang lebih
efektif. Pemrosesan informasi tidak lepas dari komunikasi. Menurut Geralt R.
Miller komunikasi terjadi dari suatu sumber yang menyampaikan suatu pesan
kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku si
penerima. Dalam pembelajaran, komunikasi dilakukan oleh guru sebagai sumber
penyampaian informasi kepada penerima yaitu siswa dengan menggunakan symbol-simbol
baik lisan, tulisan, dan bahasa non-verbal. Sebaliknya siswa akan menyampaikan
pesan sebagai respon guru (feedback)
sehingga terjadi komunikasi dua arah.
Robert
Gagne memiliki pendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi adanya proses
penerimaan informasi yang akan diolah dan menghasilkan output berupa hasil
belajar. Menurut Gagne, hasil belajar merupakan keluaran dari informasi yang
berupa kecakapan manusia (human
capabilities) yang terdiri atas :
1.
Informasi Verbal,
yaitu hasil belajar berupa informasi yang dinyatakan dalam kata-kata atau
kalimat baik tertulis maupun secara lisan. Informasi verbal bisa berupa
pemberian nama terhadap suatu benda, pemberian definisi, atau perumusan hal
dalam bentuk verbal.
2.
Kecakapan intelektual,
yaitu kecakapan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan menggunakan symbol-simbol.
Kecakapan intelektual mencakup kecakapan dalam membedakan, konsep konkrit,
konsep abstrak, aturan dan hokum-hukum.kecakapan intelektual sangat dibutuhkan
dalam memecahkan suatu masalah.
3.
Strategi kognitif,
yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dalam mengelola seluruh
aktivitas. Dalam suatu pembelajaran strategi kognitif dibutuhkan dalam
mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar terjadi aktifitas yang
efektif.
4.
Sikap, yaitu
hasil pembelajaran dari individu untuk memilih tindakan yang akan dilakukan. Sikap
dari individu akan member arah kecenderungan dalam bertindak menghadapi suatu
objek atau rangsangan.
5.
Kecakapan motorik,
yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan gerakan yang dikontrol oleh otot
dan fisik.
Menurut Gagne dan Briggs, dalam pembelajaran baik
diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Menentukan tujuan
pembelajaran
b.
Menentukan
materi pembelajaran
c.
Mengkaji system informasi
dalam materi pembelajaran
d.
Menentukan
pendekatan belajar sesuai dengan system informasi
e.
Menyusun materi
dengan urutan sesuai dengan system informasi
f.
Menyajikan materi
dan membimbing siswa sesuai dengan materi pelajaran
Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai
dengan proses penyandian informasi (encoding),
diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan pengungkapan
informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
Proses berpikir Algoritmik dan
Heuristik dalam Teori Belajar Sibernetik
Menurut
Landa ada dua macam proses berpikir yaitu sebagai berikut :
1. Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir
sistematis, tahap demi tahap, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan.
Contoh : dalam menjalankan sepeda motor, maka
kegiatan yang dilakukan harus berurutan.
2. Proses berpikir heuristic, yaitu cara berpikir
divergen, menuju ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep
dengan arti ganda dan penafsiran biasanya menurut seseorang untuk menggunakan
cara berpikir heuristic. Contoh : menemukan masalah dan dapat dipecahkan dengan
metode problem solving.
Aplikasi Teori Belajar Sibernetik
dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam
konteks pendidikan, umpan balik sangat penting bagi keberhasilan belajar dan
pembelajaran. Adanya umpan balik dari siswa, guru akan mengetahui sejauh mana
pengetahuan dari materi yang telah disampaikan dan kesulitan siswa dalam
memahami. Jika terdapat kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut maka
akan dilakukan tindakan remedial atau perbaikan. Dan sebaliknya umpan balik (feedback) dari guru dalam bentuk nilai
atas hasil kerja siswa. Fungsi guru dalam hal ini yaitu merencanakan,
mempersiapkan dan melengkapi perangsang yang penting untuk masukan simbolik
(informasi verbal, kata-kata, angka, dan sebagainya) dan masukan referensial (objek
dan peristiwa-peristiwa) yang akan membawa konsep yang cocok untuk membimbing
siswa. Menurut Gagne, ada langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang guru
yaitu :
a.
Melakukan tindakan
untuk menarik perhatian siswa
b.
Member informasi
kepada siswa mengenai tujuan pengajaran dan topic yang dibahas
c.
Merangsang siswa
memulai pembelajaran
d.
Menyampaikan isi
pelajaran sesuai topic
e.
Memberikan bimbingan
siswa dalam belajar
f.
Memberikan peneguh
pada perilaku pembelajaran siswa
g.
Member umpan
balik terhadap perilaku
h.
Melaksanakan penilaian
akhir dan hasil belajar
i.
Member kesempatan
siswa untuk mengingat dan menggunaan hasil belajar.
Refleksi
Teori
sibernetik merupakan teori belajar yang menganggap otak manusia seperti
computer yang mana menjadi pusat pengolahan informasi. Menurut Gagne
pembelajaran merupakan penerimaan informasi, pengolahan, dan pengeluaran
informasi. Dalam proses berpikir dan menerima informasi perlu adanya pengolahan
informasi agar informasi yang diterima dapat diterapkan dalam keseharian. Oleh
karena itu teori sibernetik menganggap manusia seperti mesin computer yang
dapat mengolah informasi pada otak dan menyimpan informasi dalam jangka waktu
yang lama atau long term memory.
Dalam
teori ini juga dikenal adanya umpan balik atau feedback yaitu respon yang ditimbulkan dari siswa setelah adanya pemberian
informasi tersebut. Adanya feedback
akan menjadikan siswa semakin ingin mencari tahu mengenai materi tersebut dan
akan terjadi pengolahan informasi dalam otak siswa. Dengan pengolahan informasi
akan menjadikan siswa ingin mengaplikasikan kedalam kehidupannya dan akan
melekat pada ingatan atau ingatan jangka panjang sehingga tidak mudah
terlupakan.
Komentar
Posting Komentar